Sekuat apapun kita berusaha dan sekeras apapun kita ber-Doa, Jika memang bukan jalan untuk memiliki, kita harus belajar mengenal kata Menerima  Ada sebuah pikiran, mengatakan bahwa berani mengenal cinta, berarti berani mengenal resikonya , Kita dibuat seolah berada pada sebuah jalan kecil yang di apit dua jurang.Didepan kita ada sebuah kota penuh bunga warna warni dengan wangi kebahagiaan. Jika kita bisa menggapai kota tersebut, kebahagiaan seperti mewarnai hidup kita, tetapi jalan menuju kesana tidaklah semudah menyebut kata cinta dan bahagia.Ada banyak resiko yang kita hadapi dalam menuju kesana, dan ada banyak  yang salah jalan,  yang jalan itu memaksa kita untuk pergi. Jalan tersebut dipenuhi oleh sandungan dan belokan yang salah, yang akan membawa kita ke jurang yang dalam, yang sulit untuk mendaki kembali, terkadang banyak diantara kita terlalu mendalami jurang itu adalah kepedihan dan tak bisa bangkit. Akankah ada kebahagiaan didalam jurang tersebut, jawab

" Disaat Aku mengenalmu, Disanalah Aku mulai membiasakan Diri Untuk Tidak Berteman Baik Dengan Rasa Rindu" Satu kata yang terukir adalah Rindu, Aku rindu dengan sesosok wanita yang terpendam dihati aku sekian lama, Aku rindu saat menatapnya, disaat Dia tidak mengetahui, Aku rindu tatapan matanya, yang dari aku tak bisa membaca, sampai aku pahami apa yang dirasanya,  Aku rindu suaranya, disaat Dia memanggil nama Ku,  Aku rindu mendengar keluh kesahnya, Aku rindu dengan sakit fisiknya, Aku rindu dengan tawanya saat Aku bertingkah aneh ataupun Usilin Dia, Aku paling merindukan Senyumannya,  Aku rindu makiannya,  Aku rindu Ceria bahagianya,  Aku rindu dan sangat rindu akan memegang rambutnya, padahal hanya untuk memberi kenyamanan,  Aku rindu aura saat didekatnya,  Aku rindu bisa tertawa bersamanya,  Semua hal yang tak akan Aku dapatkan.... Semua hal berharga itu sudah hilang. Yang Dia tahu tentang Aku adalah Aku posesif, Aku anak-anak,Aku pembohong, Aku ta